Ketika ‘Sang Dalang’ Tabuh Gendang

@roy enhaer
AROMA Pemilu 2019 masih belum hilang dari lubang hidung ratusan juta rakyat di negeri ini. Peristiwa hajat politik demi mencari dan memilih pemimpin terbaik di negeri katulistiwa itu pun hingga hari ini masih belum benar-benar terpilih baik secara de facto maupun de jure.

Atas ‘gawe politik’ pemilu itu, ternyata rakyat pemilih sudah sangat ‘manut’ dan  apresiatif untuk berkesadaran mencobloskan hak politik mereka di dalam bilik suara yang rahasia itu. Akhirnya, tugas dan kewajiban rakyat sudah tertunaikan, kemudian mereka kembali ‘golek urip’ atas urusan diri masing-masing.

Jujur sejujur-jujurnya, bahwa permintaan rakyat yaitu negara harus hadir dan sanggup menggaransi dengan melindungi hidup jutaan rakyatnya. Tak hanya itu, rakyat harus bisa ‘nyekolahkan’ anak-anak mereka dengan ongkos murah, biaya ‘wong sakit’ tidak melangit, dan terjangkau daya beli atas isi dompet mereka.

Satu lagi  permintaan rakyat kepada para elit yang mengurus negeri ini. Sekali lagi, ratusan juta rakyat yang tak pernah ‘ribet’ dan tak pernah mengusik apa pun yang dilakoni oleh para elit di atas sana. Jika yang terjadi usai pemilu itu kegaduhan nasional yang krusial dan membosankan pikiran rakyat, itu pun karena antar mereka sekadar ‘rebutan’ kekuasaan dan posisi strategis saja. Celakanya, yang mereka perebutkan sesungguhnya bukan hal-hal yang substantif atas hidup rakyat.

Anehnya, kegaduhan elit di tingkat elitis sana itu sama sekali ‘ora nyambung’ dengan kebutuhan dan hajat hidup jutaan rakyat yang hidupnya mencari hidup sendiri itu. Makanya, ketika hari-hari ini rakyat disodori berita tentang unjuk rasa, demo anarkis, dan terakhir soal siapa yang berperan sebagai ‘dalang’ keonaran nasional itu, sesungguhnya logika dan perasaan rakyat sudah ‘ora mudeng’ sama sekali. 

Kenapa gaduh nasional itu bisa terjadi hingga ‘membakar’ hati jutaan rakyat sekaligus memakan korban nyawa manusia yang meregang sia-sia di jalan raya? Adakah peran ‘dalang’ di balik semua tragedy 21 dan 22 Mei 2019 pasca pemilu itu?

Kepuasan dan kenikmatan apakah sesungguhnya yang para ‘dalang’ itu lakukan hingga nekat ‘menabuh’ gendang kemudian menari-nari di atas lumuran darah para nyawa yang mati meregang?       

@roy enhaer
Kebumen, Jumat, 14 Juni 2019

Related

Cover Story 1684845766034585789

Follow Us

Postingan Populer

Connect Us

DIPLOMASINEWS.NET
Alamat Redaksi : Perumahan Puri Jasmine No. 07, Jajag, Gambiran, Banyuwangi, Jawa Timur
E-mail : redaksi.diplomasi@gmail.com
item