Ismoko : Wakil Rakyat Mesti Menyapa Rakyat

MENYAPA RAKYAT : Ismoko, SE, tengah diinterview onliner DIPLOMASINEWS.NET, wakil rakyat itu intinya harus bisa 'menyapa' hati rakyat [ images : roy enhaer/diplomasinews.net ]  

 

DIPLOMASINEWS.NET_GAMBIRAN_BANYUWANGI_Kini giliran kecamatan Gambiran yang menggelar musyawarah perencanaan pembangunan kecamatan [ musrenbangcam ], di pendopo kantor kecamatan Gambiran,  Banyuwangi, Jawa Timur, pada Senin, 25 Februari 2019.

Seperti sudah jamak bahwa setiap kali ada kegiatan musrenbang selalu dihadiri jajaran Forpimka. Seperti polsek, koramil. Segenap perangkat desa, jajaran pendidikan, tokoh masyarakat dan tokoh agama, serta kelompok pemuda. Dan, juga kehadiran ‘wakil rakyat’ DPRD Banyuwangi, Ismoko, SE, dari Partai Golkar.

Menurut Ismoko, Kecamatan Gambiran tersebut memiliki banyak potensi yang mesti digarap serius ketika dikontekstualkan dengan gelaran musrenbangcam. Untuk Desa Jajag, misalnya, ia adalah kategori desa kota yang wilayahnya sangat memungkinkan untuk selangkah lebih maju dibandingkan dengan desa-desa yang berada di sekitarnya.

“Ciptakan bahwa desa itu bisa mandiri atas potensi yang ada. Bisa dari potensi wisata yang harus kita gali, sektor agrobiz, dan pasti masih banyak lagi,” beber Ismoko penuh spirit ketika ditemui DIPLOMASINEWS.NET, usai pemaparan di musrenbangcam di pendopo kecamatan Gambiran, Senin, 25 Februari 2019.

Lanjutnya, dirinya dalam konteks sebagai wakil rakyat secara moral ikut terpanggil untuk membangun desa, memberdayakan konstituennya yang berada di daerah pemilihannya, agar bisa berdiri di kaki sendiri di bidang, misalnya, ekonomi, budaya, dan kesejahteraan sosial yang merata.

“Betapa pun, saya sudah kali ke dua sebagai wakil rakyat ini, minimal pernah mengantarkan aspirasi rakyat menjadi kenyataan yang dirasakan rakyat. Semoga apa yang pernah saya lakukan itu bisa dirasakan manfaatnya. Dan, tugas wakil rakyat itu hanya sanggup menyapa rakyat,” urai politikus Partai Golkar itu kepada DIPLOMASINEWS.NET, Senin, 25 Februari 2019.

Onliner           : andri/nanang

Editor              : roy enhaer