‘Mohon’ Rezeki di Petik Laut Rajegwesi
http://www.diplomasinews.net/2018/10/mohon-rezeki-di-petik-laut-rajegwe.html
DIPLOMASINews.Net_RAJEGWESI_PESANGGARAN_
Eksotisnya pantai Rajegwesi, Sarongan, Pesanggaran, Banyuwangi, Jawa Timur, itu
tadi pagi. 2 Oktober 2018, tengah menggelar ritual petik laut. Petik laut yang
sudah mentradisi setiap tahun itu berlangsung cukup khidmat dan meriah.
Seperti lazimnya, ritual petik laut di destinasi
wisata pantai Rajegwesi, itu selalu dipuncaki dengan ‘lelakon’ sakral ‘larung
sesaji’ yang dipimpin langsung oleh Ki Sutopo dari Gunung Gendeng. Tradisi
petik laut itu semakin menemukan ciri khasnya ketika gamelan pentatonik ditabuh
rancak mengiringi gelaran seni wayang kulit yang ‘didalangi’ oleh Ki dalang Edy, dari Jember.
Sementara itu, kepala Desa Sarongan, Gunoto,
dalam sambutannya di mimbar mengatakan agar seluruh warga Desa Sarongan menjaga
ketertiban dan kebersihan lingkungannya. Juga, berharap agar selalu meningkatkan
rasa solidaritas antarsesama, seperti kegiatan santunan anak yatim.
“Kami ucapkan terima kasih pada panitia petik
laut yang selama ini ikut berpartisipasi dan berjalan lancar,” kata Gunoto pada
DIPLOMASI, usia pidato.
Di tempat terpisah, ketua panitia Mat Sujak,
ketika ditemui media online ini, mengatakan bahwa acara tahunan ini selalu
diadakan di bulan Muharram atau Suro. Makna dan tujuan dari ritual petilk laut
itu sesungguhnya adalah memohon pada yang Maka Kuasa agar selalu diberikan
limpahan rezeki, dan rasa ucap syukur atas segala limpahan berkah-Nya pada seluruh
warga di pantai Rajegwesi ini.
“Terselenggaranya tradisi petik laut Rajegwesi
ini atas kegotongroyongan para nelayan. Jujur, semua dana murni dari swadaya
warga,” akunya jujur pada DIPLOMASINEWS.net.
Mat Sujak dan seluruh warga nelayan di pantai
Rajegwesi berharap banyak atas kepedulian dinas terkait kabupaten untuk ‘menggelontorkan’
dana yang nyata untuk bersandar perahu-perahu atau atau bangunan fisik TPI. Lanjutnya,
jumlah nelayan di pantai itu sebanyak 150 nelayan, jumlah perahu yang bersandar
sekitar 200 armada.
“ Dan, yang lebih penting dari semua itu adalah
soal asuransi nelayan yang masih 50 persen dari jumlah nelayan. Mohon dinas
terkait segera merealisasikannya,” pungkas Mat Sujak.
Onliner :
budiyono/nanang/haryanto
Editor :
roy enhaer