GADIS BISU, ‘DIPAKSA’ LAYANI NAFSU

DIPLOMASINEWS.NET_ROGOJAMPI_Tragedi harga diri manusia telah terjadi di Desa Karangbendo, Rogojampi, Banyuwangi. Tragika moral itu menimpa gadis tuna wicara alias bisu berusia 20 tahun, bernama RSD.

Gadis bisu yang malang itu, tepatnya pada Maret 2017 lalu telah ‘digagahi’ oleh lelaki bernafsu ‘binatang’ dan bahkan masih kerabatnya, bernama KTY.

Hasil rekaman DIPLOMASINEWS.NET [ Rabu, 18.00 wib, 29 Agustus 2018 ] di rumah gadis bisu yang ‘dirobek’ keperawanannya oleh KTY yang sudah beristri itu, akhirnya berujung hamil. Kehamilan gadis ‘apes’ tersebut baru terungkap oleh keluarganya setelah kandungannya berusia 8 bulan.

“Kulo kaget kok moro-moro putu kulo meteng. Terus sinten sing metengi?” kata nenek gadis bisu itu dengan bahasa Jawa, pada media online ini di rumahnya. Maksudnya, nenek itu bertanya siapa pelakunya dan terkejut atas kehamilan cucunya yang tuna wicara itu.

Atas kehamilan RSD yang semakin membesar itu membuat seluruh keluarga mencari siapa sesungguhnya manusia ‘bejat’ yang melakukannya.  Untuk menelisik siapa manusia bernaluri 'binatang' itu, akhirnya RSD ‘dicecar’ pertanyaan atas siapa ayah calon jabang bayi yang dikandungnya itu. Dan, pencarian siapa sejatinya yang ‘menggagahi’ gadis bisu semakin mengarah ke salah satu orang, yaitu tetangga dekat bahkan masih ada hubungan kekerabatan.

“Abebeeeh,,, Uuu,” jawab RSD ketika ditanya dengan bahasa isyarat oleh salah satu keluarganya. Maksudnya, gadis tuna wicara itu dengan jari telunjuknya menunjuk pada salah satu rumah yang tak lain adalah kediaman KTY. Dilanjut lagi, ketika dua jarinya langsung diangkat yang maksudnya ia menjawab berapa kali kegadisannya itu 'disetubuhi'.

Atas gerakan ‘dua jari’ dari gadis bisu itu, akhirnya seluruh keluarga memanggil KTY untuk diajak musyawarah demi memastikan apakah benar ia telah menumpahkan nafsu birahinya ke tubuh gadis RSD. Dan, musyawarah keluarga itu akhirnya menghasilkan keputusan bersama bahwa KTY ‘bersedia’ melaksanakan ‘kawin siri’ dengan RSD.  

Sebelum nikah di bawah tangan itu terlaksana, surat perjanjian pun dibuat di atas materai. Semua pihak yang terkait dengan peristiwa ini bertanda tangan hitam di atas putih, seperti calon mempelai KTY dan RSD, istri sah KTY, kedua orang tua RSD, dan sejumlah saksi membubuhkan tanda tangan mereka.  Selanjutnya, akad ‘nikah siri’ pun berlangsung dengan ritual adat layaknya pernikahan sesungguhnya.

“Kadung gedigi, kulo pun ayem, pak,” kata nenek itu dengan mata berkaca-kaca saat diwancarai DIPLOMASINEWS.NET, di rumah sederhanya, itu. Maksudnya, ia sudah merasa lega hatinya karena cucunya telah melangsungkan pernikahan, meski masih berstatus 'siri'. [ Rabu, 28 Agustus 2018 ]

Sementara itu, dari mulut KTY, jika kelak calon bayi yang dikandung RSD itu lahir, KTY bersedia menerima sebagai anak kandung dan ia sanggup merawatnya.  Akhirnya, gadis bisu yang ‘diduga kuat’ mengandung anak dari ‘hasil karya’ KTY pun lahir dan berjenis kelamin perempuan tersebut sekitar pada Juni 2017.  Kelahiran jabang bayi mungil tanpa dosa itu berlangsung lancar di salah satu bidan desa dan diberi nama, Nafisnatul Laila.

Dan, peristiwa aib keluarga itu akhirnya bisa diredam oleh perkawinan ‘siri’. KTY pun sudah mengakui bahwa RSD adalah istrinya. Bayi yang bernama Nafisnatul Laila juga diakui sebagai darah dagingnya.  

Entah setan dari mana yang berbisik di telinga KTY, janji manis dari mulutnya itu ternyata diingkari. Faktanya, ketika bayi manis Nafisnatul Laila menginjak usia 15 bulan, janji KTY hanya bualan belaka. Bayi yang awalnya diakui darah dagingnya itu akhirnya ditelantarkan hidupnya. Ditelantarkan makan dan minumnya. Dan, ditelantarkan kasih sayangnya, termasuk RSD yang telah dinikahi siri itu.

“Kepripun niki nggih. Janjine kok luput,” kata ibu kandung RSD dengan mimik gelisah.

Onliner   : wiar bp/andri/wati/diplomasinews.net
Editor      : roy enhaer

Related

Cover Story 8651175760427668375

Follow Us

Postingan Populer

Connect Us

DIPLOMASINEWS.NET
Alamat Redaksi : Perumahan Puri Jasmine No. 07, Jajag, Gambiran, Banyuwangi, Jawa Timur
E-mail : redaksi.diplomasi@gmail.com
item