ADZAN-MU MENYERUKU, ADZAN-MU MEMANGGILKU
http://www.diplomasinews.net/2018/05/adzan-mu-menyeruku-adzan-mu-memanggilku.html
Roy Enhaer |
Ketika adzan-Mu
menyeruku, aku hanya menyibukkan diri dengan duniaku. Ketika adzan-Mu
memanggilku, aku masih mengasyikkan diri dengan lalu-lalang kefanaanku. Gusti Allah, Engkau
Maha Akbar. Kanjeng Rasul, Engkaulah utusan Allah yang telah mencerahi umat
dari kegelapgulitaan hingga menuju keterangbenderangan hari ini.
Gusti Allah, sesungguhnya dalam lima kali sehari, adzan-Mu telah ‘menggedor’ bilik jantungku yang ‘tanpa pintu’ itu. Adzan-Mu juga memanggili hatiku yang ‘mati suri’ itu. Segenggam jantung dan segumpal hatiku telah rapat terkunci oleh ‘syahwat’ duniawi.
Gusti Allah, jangan biarkan jantungku tanpa pintu. Jangan biarkan hatiku berkarat penuh daki. Bimbing akal sehat dan tanganku untuk ‘mencuci’ diri agar tidak selalu tidur mendengkur dan bisu tuli oleh buaian samudera nafsu duniawi.
Pekakan jantungku
atas seru adzan-Mu. Kuak bilik dan lembutkan hatiku atas panggilan adzan-Mu.
©roy enhaer
Banyuwangi, Jumat, 6 April 2018