Razia ‘Wanita Jalang’ di Warung Panjang
http://www.diplomasinews.net/2017/10/razia-wanita-jalang-di-warung-panjang.html
DIPLOMASINEWS.net, BANYUWANGI. Kamis lalu, 6 Oktober 2017, aparat kepolisian dan Satpol PP 'mengobrak-abrik' Warung Panjang, di Ketapang, Kalipuro, Banyuwangi. Razia gabungan itu berhasil menggaruk 19 cewek bergincu yang tengah ‘mangkal’ di deretan warung di kawasan Ketapang itu.
Catatan
DIPLOMASI.CO.ID, di lapangan bahwa belasan cewek yang ‘cangkruk’ di deretan
warung-warung itu sehari-harinya bekerja sebagai pemandu lagu. Mereka dicengkiwing
aparat karena tak bisa menunjukkan indentitas KTP.
Masih
catatan media ini, bahwa dahulu Warung Panjang itu difungsikan sebagai lokasi prostitusi
terselubung. Deretan rumah-rumah itu dulu juga dihuni oleh para pekerja seks
komersia alias PSK. Kemudian, sejak pemkab Banyuwangi membumihanguskan seluruh zona
lokalisasi di kabupaten ini, akhirnya keberadaan Warung Panjang itu pun ikut
amblas di telan bumi.
Tapi,
akhir-akhir ini keberadaan warung tersebut mulai menggeliat hidup lagi. Dan, di
dalamnya juga tersedia wanita-wanita ABG usia belasan tahun yang dipekerjakan
sebagai pemandu lagu bagi para tamu hidung belang.
Sementara
itu, razia pada kamis malam itu ternyata melibatkan personel Polda Jawa Timur
yang digawangi oleh Ipda Joko Wardi. Terbentuklah tim gabungan terdiri
dari Satpol PP Banyuwangi, Kodim 0852 dan kemudian beraksi ‘mengobrak-abrik’ tempat
hiburan malam itu.
“Target
utama adalah mucikari dan anak di bawah umur yang jajakan diri di wisma itu,”
ujar Joko Wardi.
Masih
kata Joko, rata-rata usia mereka 19 hingga 44 tahun. Semua kami serahkan pada
petugas Satpol PP untuk didata dan menghubungi pihak keluarganya untuk serahkan
KTP. Dan, pihak Polda Jatim akan selalu
memantau bisnis prostitusi yang melibatkan anak di bawah umur dan praktik
prostitusi online.
Sementara
itu, kabid Penegak Perda Satpol PP, Joko Sugeng ketika dikonfirmasi
DIPLOMASI.CO.ID, di ruang kerjanya mengatakan bahwa lahan yang ditempati Wisma
Warung Panjang, di Ketapang, itu adalah lahan milik PT KAI.
Tapi,
peruntukannya masih belum tahu.
“Kami
hanya tahu lahan itu disewakan untuk warung kopi saja. Perjanjiannya seperti
apa kami belum tahu,” pungkas Joko Sugeng pada media online, ini.
Onliner
: Budi/Ikhsan/Jefri/Hariyanto/Andri/Nanang
Editor
: Roy Enhaer