TUMPANG PITU, MASIH ‘PERAWAN’ KAH KAU?

Roy ENHAER

Tumpang Pitu, siapa sesungguhnya kau? Dan, masih di Banyuwangikah kau berada? Kenapa kau selalu diperebutkan banyak orang? Apa yang terjadi dengan dirimu? Milik siapakah kau sejatinya?  Masih ‘perawan’ kah kau kini?

Kenapa kau diam Tumpang Pitu? Kenapa justru kau membiarkan  ‘kegadisan’ mu ‘diperkosa’ oleh penguasa dan pengusaha serakah penuh nafsu kebirahian itu? Kenapa kau hanya pasrah atas perilaku ‘asusila’ mereka dengan cara  ‘mengangkangi’  tubuh sintal dan wajah cantikmu itu?

Kenapa kau tak berdaya menolak ‘libido’ nafsu birahi para penguasa dan pengusaha yang selama ini ‘menjual’ harga dirimu pada cukong-cukong asing demi ‘pemuas nafsu’  syahwat ekonomi mereka?

Sadarkah bahwa kau telah dijadikan ‘lonte’ oleh para lelaki ‘hidung belang’ yang bernama penguasa dan pengusaha itu? Yang bernama birokrat dan konglomerat itu?

Tumpang Pitu, kenapa kau biarkan tubuhmu ‘ditelanjangi’ oleh para ‘penjahat kelamin’ yang merobek-robek dan mengoyak ‘selaput dara’ mu demi mendapatkan bongkahan emas itu?

Tumpang Pitu, tubuhmu kemarin yang sintal itu kini berubah kurus kerontang. Letih, lesu dan tertunduk layu wajahmu. Rautmu tak  secantik dulu. Bopeng-bopeng penuh lobang akibat ulah ‘alat vital’ dan alat-alat berat yang sepanjang hari mengeruk virginitas alias kegadisan tubuhmu.

Tumpang Pitu, masih  ‘perawan’  kah engkau kini?

©roy enhaer

Banyuwangi, September 22, 2017